Jumat, 04 Februari 2011

IBU DAN TUHAN

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain.
Saya yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia
lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai
kain. Tetapi saya memberitahu kepadanya, bahwa yang saya lihat dari bawah
adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan
lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu meyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, engkau akan ku panggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas." Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, saya mendengar suara ibu memanggil; "anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu."
Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah,
dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet. Kemudian ibu berkata:"Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.
Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan. Sering selama bertahun-tahun, saya melihat ke atas dan berpikir apa yang sedang tuhan lakukan di atas sana?"
mungkin jawabannya akan sama seperti ibu:" Aku sedang menyulam kehidupanmu."" Tetapi seperti yang selalu kita lihat nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?? itu karena kita melihatnya dari bawah..
dan jika pertanyaan untuk ibuku waktu itu ku tanyakan pada tuhan pasti tuhan berkata, "kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan
pekerjaanKu di bumi ini, satu saat nanti. Aku akan memanggilmu ke surga dan
mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."

*from: imel berantai

0 komentar:

Posting Komentar