Videogame telah menerima berbagai cap buruk. Mereka disalahkan atas anak yang kegemukan, perilaku anti-sosial, bahkan pembunuhan terhadap teman sekelas dan kekerasan remaja. Tapi sebuah studi dari PopCap Games dan Universitas Goldsmith menunjukan game yang sederhana adalah sebuah jalan untuk orangtua agar lebih dekat ke anak-anaknya.
Studi tersebut melakukan survey terhadap 3250 orangtua dengan anak berumur di bawah 16 tahun, 32% dilaporkan bermain video game dengan anak-anak mereka setiap hari, dengan 80% dari orangtua yang hobi game itu mengkategorikannya sebagai 'waktu yang berkualitas.'
Tapi, bagaimana tentang aktivitas fisik anak-anak? Sekitar 3/4 dari orangtua melaporkan bahwa anak-anak mereka masih berolahraga dan memiliki pola makan sehat, meskipun beberapa orangtua tampaknya enggan mengakui anak-anaknya duduk terus menerus.
Tuduhan lain terhadap videogame adalah bahwa mereka telah berkontribusi untuk intelejensi anak-anak. Tapi sepertiga dari peserta survei yakin kalau anak-anak mereka memiliki konsentrasi yang lebih baik berkat game-game sederhana (kasual). Dan 53% melaporkan peningkatan kemampuan pemecahan masalah untuk anak-anak mereka.
Disamping sisi gelapnya yang dapat membuat kita kecanduan bermain game terus menerus, ternyata game sederhana memiliki berbagai kelebihan selain untuk mengisi waktu luang. (sumber)
0 komentar:
Posting Komentar